MINAHASA-Taman Kanak-Kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kabupaten Minahasa tumpah ruah di kawa Tondano mengikuti Pawai Bocah dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dengan balutan busana warna-warni, atribut merah putih, dan ornamen bernuansa budaya lokal, anak-anak melangkah penuh percaya diri, membawa pesan semangat kemerdekaan yang tak lekang oleh waktu.
Turut hadir menyaksikan kemeriahan ini Wakil Bupati Minahasa Vanda Sarundajang bersama jajaran pejabat daerah, antara lain Asisten I Setdakab Minahasa Riviva Maringka, Asisten III Bidang Administrasi Umum Vicky Tanor, Staf Ahli Bupati Minahasa Agustivo Tumundo (Plt. Kadis Pangan), Kadis Pendidikan Tommy Wuwungan, Kabag Prokopim, serta Kadis Pemadam Kebakaran Melky Luvy Rumate.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Johny Tendean membacakan sambutan Bupati Minahasa Robby Dondokambey yang mengajak masyarakat memaknai kemerdekaan sebagai sesuatu yang lebih dalam dari sekadar perayaan tahunan.
“Hari ini bukan sekadar melihat sebuah pawai. Kita sedang menyaksikan perayaan kehidupan, kebersamaan, dan masa depan. Lihatlah wajah-wajah ceria anak-anak kita yang penuh semangat. Mereka adalah generasi penerus Minahasa, generasi penerus bangsa,” ucapnya.
Bupati juga menegaskan pentingnya menanamkan rasa cinta tanah air, kebanggaan pada budaya, dan semangat gotong royong sejak dini. Pesan khusus pun disampaikan untuk anak-anak agar terus mencintai tanah air melalui tindakan nyata, disiplin, bertanggung jawab, dan berani bermimpi besar.
Kepada orang tua dan guru, Bupati berpesan agar menjadi teladan dan sumber inspirasi.
“Pendidikan terbaik dimulai dari rumah dan diperkuat di sekolah. Mari kita dukung terus kegiatan positif untuk anak-anak, karena masa depan kita ada di tangan mereka,” tegasnya.
Pawai Bocah Minahasa ini ditutup dengan suasana penuh optimisme. Di tengah derasnya arus globalisasi, pemerintah daerah bersama masyarakat berkomitmen membentuk generasi modern yang berdaya saing tinggi, namun tetap berakar pada budaya dan kecintaan pada tanah air (*Victor)
